Benih VS Bibit: Manakah yang Cocok Agar Tanaman Cepat Panen?
Faktanya, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Dari segi penggunaannya akan sangat bergantung pada situasi atau kebutuhan.
1. Tanaman Cepat Panen Berupa Benih
Maka menjadi tak heran, jika banyak dari kita yang lebih memilih benih sebagai langkah awal dalam menanam tanaman cepat panen yang cocok bagi petani pemula.
So, sebelum Sobat mengambil keputusan yang past. Yuk, kita cek terlebih dahulu tentang kelebihan dan kekurangan tanaman cepat panen, berikut ini.
#Kelebihan tanaman cepat panen:
- Untuk tanaman seperti kacang-kacangan yang cepat berkecambah, Sobat bisa mempertimbangkannya untuk memulai dari tanaman biji.
- Benih jauh lebih murah daripada bibit.
- Untuk Sobat yang suka memilih berbagai variasi tanaman, benih menjadi pilihan yang cocok bagi Sobat karena tersedia beraneka ragam pilihan yang bisa Sobat coba.
#Kekurangan tanaman cepat panen:
- Menanam benih secara langsung lebih berisiko karena benih harus menghadapi berbagai kondisi, seperti cuaca buruk, kekeringan atau banjir, angin kencang (untuk pertanian lahan terbuka), hama, dan gulma. Agar berhasil, kita harus memastikan bahwa lingkungan tempat benih tumbuh tersebut kondusif.
- Sobat juga harus memastikan jarak yang sama antartanaman. Jarak tanam yang kurang, akan mengakibatkan tanaman berdesak-desakan sehingga akan berebut cahaya, air, dan unsur hara. Tanaman yang padat juga rentan terhadap penyakit karena kurangnya aliran udara.
- Benih umumnya membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk tumbuh daripada bibit.
2. Tanaman Cepat Panen Berupa Bibit
#Kelebihan:
- Bibit akan memberi Sobat pengaruh yang signifikan karena tingkat kematangannya akan lebih pendek dan akan menghasilkan panen yang lebih awal.
- Di sisi lain, kebanyakan bibit membutuhkan waktu minimal 2 minggu untuk berkecambah.
- Bibit lebih tahan terhadap hama karena lebih matang dan lebih kuat saat dipindahkan. Banyak hama yang lebih menyukai bibit kecil. Oleh karena itu, risiko kehilangan tanaman lebih rendah dibandingkan dengan benih.
#Kekurangan:
- Bibit pasti jauh lebih mahal harganya daripada membesarkan sendiri dari benih.
- Umumnya bibit lebih terbatas dan fokus pada varietas yang ditanam oleh pemasok.
- Bibit menimbulkan ancaman masuknya gulma atau penyakit ke dalam perkebunan Sobat. Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan bibit Sobat dari perusahaan atau produsen bersertifikat untuk menghindari hal tersebut.
Contoh Tanaman Cepat Panen
1. Lobak Merah – Waktu Panen: 25 hari
Umumnya, penanaman lobak merah dimulai dari benih, kemudian bibit akan muncul setelah 3 sampai 5 hari penanaman.
Panen dapat dilakukan sebelum lobak merah ini menjadi terlalu besar atau bertekstur keras.
2. Selada – Waktu Panen: 21 hari.
Selama prosesnya, tanaman perlu disiram secara rutin untuk menjaga kondisi agar tetap lembap dan bebas gulma saat bibit tumbuh.
3. Kacang Merah atau kacang jogo (Bush Beans) – Waktu Panen: 60 hari.
Hanya memerlukan waktu sekitar dua bulan mulai dari menabur benih hingga panen.
4. Wortel – Waktu Panen: 50 hari.
Penanamannya juga cukup mudah, hanya dengan menaburkan benih di atas tanah. Lalu, permukaannya ditutup kembali dengan lapisan tanah yang tipis.
5. Bayam Waktu Panen: 30 hari.
Bayam dapat memiliki rasa yang pahit apabila proses pertumbuhannya terlalu sering terpapar sinar matahari yang terlalu terik.
Maka, ada baiknya untuk ditanam di tempat yang teduh dan menjaga kondisi tanah agar tetap lembap.
Nah, demikianlah sekilas ulasan mengenai bagaimana sebaiknya Sobat memulai untuk menanam dari pemilihan benih atau bibit, hingga contoh tanaman cepat panen yang bisa Sobat pilih untuk memetik hasil terbaik.