Faktanya, seiring berkembangnya teknologi, sudah banyak inovasi dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya dengan metode hidroponik.
Apa Itu Hidroponik?
Hidroponik bekerja dengan cara mengontrol kebutuhan tanaman, mulai dari nutrisi, cuaca, pH, dan kondisi lingkungan lainnya sehingga tanaman tetap bisa berkembang meski tanpa tanah sebagai media tanam.
Ada beberapa jenis sistem dalam hidroponik. Dilansir dari laman This NZ Life, secara umum ada enam tipe sistem, yaitu:
1. Aeroponik
Meskipun terkesan rumit dan membutuhkan biaya yang mahal, tetapi prospek sistem aeroponik ini terbukti sangat menjanjikan di masa depan, terutama untuk memenuhi produksi sayuran hidroponik di perkotaan.
2. Nutrient Film Technique (NFT)
Sistem NFT hanya memerlukan sedikit nutrient water karena hanya akar yang menjadi target utamanya. Metode ini sangat efisien, tetapi tetap memiliki risiko apabila air berhenti mengalir.
3. Ebb and Flow
Sistem ini cocok bagi mereka yang sudah berpengalaman dalam bidang hidroponik.
4. Deep Water Culture (DWC)
Kelemahan DWC adalah pemadaman listrik atau kegagalan pompa udara yang digunakan dapat menyebabkan tanaman mati.
5. Wick System
Tidak ada pompa atau peralatan mahal lainnya serta tidak memerlukan listrik.
6. Drip System
Sistem ini membutuhkan listrik untuk menjalankan pompa submersible. Pompa listrik mengirimkan air yang mengandung larutan nutrisi ke akar sayuran yang sedang bertumbuh.
Bagaimana Cara Menanam Sayuran Hidroponik?
Namun, pada dasarnya adalah bahwa akar tanaman diberi air dan oksigen yang diperkaya nutrisi secara konsisten untuk mendorong aktivitas akar tanaman dalam tumbuh dan berkembang.
Untuk membangun kebun hidroponik yang dipenuhi sayuran, juga bergantung pada metode yang Sobat inginkan.
Bagi pemula, disarankan untuk menggunakan wick system, drip system, atau deep water culture. Hal ini karena ketiga metode tersebut merupakan sistem yang paling mudah untuk dibuat. Bahan dasarnya tidak rumit dan peralatannya pun tidak sulit untuk dirakit.
Keunggulan Menanam Sayuran Hidroponik
- Hemat Lahan (tanpa menggunakan tanah).
- Hemat air, bisa mencapai 80% lebih sedikit daripada metode penanaman konvensional dengan tanah.
- Tumbuh lebih cepat (tingkat pertumbuhan 2 kali lipat).
- Tidak ada rumput liar karena Sobat bisa mengontrol lingkungan tanaman Sobat sendiri.
- Sedikit atau bahkan bebas pestisida.
Bercocok tanam dengan metode hidroponik memiliki masa depan yang cerah tak hanya bagi Sobat yang ingin menanam sayuran organik di rumah, tetapi juga bagi petani yang mengedepankan dampak lingkungan yang ramah. Jadi, tak perlu ragu untuk menanam sayuran hidroponik, ya!