Biasanya, orang pilih take over waktu cicilan KPR mereka berubah dari tetap jadi bunga yang mengambang. Biar bisa dapet cicilan yang lebih terjangkau.
Jadi, pas mereka pindahin utangnya ke bank lain, biasanya suku bunganya lebih kecil, akhirnya cicilannya juga lebih ringan.
Jenis Take Over KPR
1. Take Over KPR Jenis Antar Bank
Caranya, memindahkan sisa pembayaran cicilan KPR ke bank lain, dengan harapan mendapatkan manfaat yang lebih menguntungkan.
Manfaat tersebut bisa berupa nilai bunga kredit yang lebih rendah, sehingga jumlah cicilan yang harus dibayarkan menjadi lebih kecil.
2. Take Over KPR Jenis Jual Beli
Transaksi jual-beli dalam pengalihan kredit melibatkan tiga pihak; bank sebagai pengawas, debitur lama, dan debitur baru.
Dalam prosesnya, pembeli atau debitur baru dapat memindahkan kredit tersebut ke lembaga perbankan lain! Namun, proses ini biasanya lebih panjang dan memakan waktu.
3. Take Over KPR Jenis Bawah Tangan
Jenis pengalihan kredit ini biasanya tidak melibatkan pihak bank, hanya penjual sebagai debitur lama dengan pembeli sebagai debitur baru.
Prosedurnya juga tidak terlalu rumit, tetapi prakteknya sangat berisiko karena hanya mengandalkan asas kepercayaan.
Simulasi Perhitungan Take Over KPR Antar Bank
Simulasi ini bisa dilakukan dengan menggunakan fitur kalkulator take over KPR yang tersedia di website resmi lembaga perbankan.
Fitur serupa juga dapat ditemukan di beberapa situs jual beli rumah terpercaya di Indonesia yang bisa di cari situsnya di mbah google.
Agar dapat memahami bagaimana cara perhitungan dalam simulasi take over KPR, mari kita lihat contoh berikut:
Misalnya, Gibran memiliki sisa tanggungan KPR di Bank 99 sebesar Rp402 juta, dengan sisa tenor 204 bulan atau 17 tahun.
Sedangkan suku bunga KPR yang dikenakan kepada Gibran adalah 5% tetap selama 3 tahun, setelah itu berubah menjadi suku bunga mengambang sebesar 10%.
Ketika kredit pemilikan rumah sudah memasuki masa suku bunga mengambang, jumlah cicilan yang harus dibayarkan pun meningkat! Dalam situasi ini, Jarwo memutuskan untuk melakukan pengalihan kredit ke bank lain.
Tetapi sebelum mengajukan, Gibran mencoba mengumpulkan informasi terkait program KPR dari tiga bank besar di Indonesia, seperti Bank Mandiri, BCA (Bank Central Asia) dan BTN (Bank Tabungan Negara).
Selain itu, dia juga melakukan perhitungan take over dengan bantuan kalkulator KPR larantukagypsum.com Indonesia.
1. Simulasi Perhitungan Take Over KPR Bank Mandiri
Program tersebut menawarkan suku bunga mulai dari 3,75%, dengan masa kredit fix 1 tahun dan tenor 5–20 tahun.
Mengacu pada kasus Gibran, Gambar berupa screen shot diatas itulah simulasi take over KPR di Bank Mandiri.
2. Simulasi Perhitungan Take Over KPR BTN
Jika kita asumsikan Gibran tertarik memilih program take over dari Bank BTN dengan tenor 20 tahun, maka hasil perhitungannya bisa dilihat pada gambar screenshot tersebut.
3. Simulasi Perhitungan Take Over KPR BCA
Jika kita mengacu pada kasus Gibran, maka simulasi perhitungan take over KPR BCA terdapat pada gambar simulasi diatas.
Biaya Take Over Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
Namun, penting untuk diingat bahwa perhitungan dalam simulasi ini hanya bersifat estimasi dan dapat mengalami perubahan.
Selain itu, proses pengajuan take over KPR mirip dengan mengajukan KPR pada umumnya. Namun, ada sejumlah biaya yang perlu dipersiapkan, seperti:
- Penalti: Biasanya berkisar antara 1–3% dari nilai pokok cicilan KPR.
- Biaya administrasi dan provisi: Umumnya sekitar 1% dari nilai plafon kredit yang diberikan.
- Biaya penilai (appraisal): Kisarannya berkisar antara Rp500 ribu sampai Rp2 juta.
- Biaya notaris: Biasanya sekitar 1–2,5% dari nilai objek.
- Biaya asuransi: Tarif atau premi bergantung pada kebijakan masing-masing bank.
Jika sedang mencari tempat tinggal yang ideal, temukan berbagai rekomendasi perumahan baru dan bekas di laman larantukagypsum.com Indonesia.